Info Pendidikan Lengkap
InfoIndeks

Hadas dan Najis: Pengertian, Macam, dan Cara Mensucikannya

Hadas dan Najis: Pengertian, Macam, dan Cara Mensucikannya
Hadas dan Najis: Pengertian, Macam, dan Cara Mensucikannya

MATERILENGKAP.MY.ID – Hadas dan Najis: Pengertian, Macam, dan Cara Mensucikannya

Dalam ajaran Islam, kesucian merupakan syarat utama untuk melaksanakan ibadah, terutama salat. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memahami konsep hadas dan najis, serta bagaimana cara bersuci darinya.

Pengertian Hadas dan Najis

Hadas adalah keadaan tidak suci pada diri seseorang yang menyebabkan ia tidak sah untuk melaksanakan ibadah tertentu, seperti salat. Hadas tidak tampak secara kasat mata, namun dapat menghalangi seseorang dari melakukan ibadah jika belum disucikan.

Najis, secara bahasa berarti kotor, tidak bersih, atau tidak suci. Secara istilah, najis adalah sesuatu yang dianggap kotor oleh syariat, yang wajib dibersihkan jika terkena badan, pakaian, atau tempat ibadah.

Macam-Macam Hadas

1. Hadas Kecil

Hadas kecil adalah hadas yang mengharuskan seseorang berwudhu atau bertayamum untuk kembali suci. Contoh hadas kecil antara lain:

  • Mengeluarkan sesuatu dari qubul (kemaluan depan) atau dubur, termasuk kentut.

  • Tidur nyenyak dalam posisi miring atau telentang (hilangnya kesadaran).

  • Menyentuh kemaluan secara langsung.

Cara bersuci dari hadas kecil:
➤ Berwudhu atau, jika tidak memungkinkan, bertayamum.

Hadas dan Najis: Pengertian, Macam, dan Cara Mensucikannya

2. Hadas Besar

Hadas besar adalah hadas yang mewajibkan mandi besar (mandi janabat) untuk mengembalikan kesucian. Contohnya:

  • Bersetubuh (meskipun tidak keluar mani).

  • Keluar mani, baik saat tidur maupun sadar.

  • Haid dan nifas (darah yang keluar dari rahim wanita).

Cara bersuci dari hadas besar:
➤ Mandi wajib atau mandi janabat.

Baca juga  PAI KELAS 2 PELAJARAN 6: AYO BERWUDU

Macam-Macam Najis

1. Najis Ringan (Mukhafafah)

Najis ringan adalah najis yang cukup dibersihkan dengan memercikkan air.
Contoh: Air kencing bayi laki-laki yang hanya meminum ASI dan belum makan makanan lain.

2. Najis Sedang (Mutawassithah)

Najis ini harus dibersihkan hingga hilang zat najisnya, kemudian disiram air.
Contoh: Kotoran manusia, darah, dan air kencing orang dewasa.

3. Najis Berat (Mughallazah)

Najis berat harus dibersihkan dengan air sebanyak 7 kali, salah satunya dicampur dengan tanah.
Contoh: Air liur atau jilatan anjing.

4. Najis yang Dimaafkan (Ma’fu)

Najis yang sangat sedikit dan sulit dihindari atau dikenali.
Contoh: Percikan najis kecil yang tidak disadari saat berjalan di jalan umum.

Cara Menghilangkan Najis

  • Najis harus dihilangkan hingga hilang bau, warna, dan rasa.

  • Jika setelah dibersihkan masih tersisa sedikit dan sulit dihilangkan, maka dimaafkan.

  • Najis berat seperti jilatan anjing harus dibasuh 7 kali, salah satunya dengan tanah.

Istinja’: Bersuci Setelah Buang Hajat

Istinja’ adalah membersihkan najis setelah buang air besar atau kecil. Berikut tata cara istinja’ menurut ajaran Islam:

  1. Dilakukan dengan tangan kiri.

  2. Tidak dilakukan menghadap atau membelakangi kiblat.

  3. Menggunakan air atau sesuatu yang bisa membersihkan seperti batu.

  4. Menggunakan tiga usapan (tidak harus tiga batu, yang penting bersih).

Penutup

Memahami hadas dan najis sangat penting dalam menjaga kesucian diri sebagai seorang Muslim. Dengan mengetahui cara-cara bersuci yang benar, kita dapat menjalankan ibadah dengan sah dan diterima oleh Allah SWT. Semoga kita selalu menjaga kebersihan lahir dan batin dalam setiap aktivitas sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *