Info Pendidikan Lengkap
InfoIndeks

PAI Lengkap Kelas 8 Bab 1 Meyakini Kitab-kitab Allah, Mencintai Al-Qur’an

Kisah Luqman al-Hakim

Lukman al-Hakim adalah orang yang disebut dalam al Quran surah Luqman.

Beliau terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada anaknya. Nama panjangnya ialah Luqman bin Unaqa bin Sadun.

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa beliau merupakan pria bertubuh tidak tinggi dan berhidung mancung dari daerah Nubah (suatu daerah yang posisinya di sebelah utara Sudan dan di sebelah selatan Mesir).

Ada pula yang berpendapat bahwa beliau berasal dari Sudan, dan ada pula yang menerangkan bahwa Luqman adalah seorang hakim di zaman Nabi Daud a.s.

Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa pada suatu hari Luqman al-Hakim bersama anaknya pergi ke pasar dengan menunggangi (keledai).

Ketika itu Luqman meunggangi himar sementara anaknya mengikuti di belakangnya dengan berjalan kaki.

Melihat tingkah laku Luqman itu, ada orang yang berkata, “Lihat itu orang tua yang tidak merasa kasihan kepada anaknya, dia enak-enakan menunggangi himar sementara anaknya disuruh berjalan kaki.”

Setelah mendengarkan gunjingan orang-orang, maka Luqman pun turun dari himarnya itu lalu anaknya diletakan di atas himar tersebut.

Melihat yang demikian, maka orang di pasar itu berkata pula, “Hai, kalian lihat itu ada anak yang kurang ajar. Orang tuanya disuruh berjalan kaki, sedangkan dia enak-enakan mungggangi himar.”

Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman dan anaknya bersama sama menunggangi himar itu.

Kemudian orang-orang juga ribut menggunjing, “Hai teman-teman, lihat itu ada dua orang menunggangi seekor himar. Kelihatannya himar itu sangat tersiksa, kasihan ya.”

Karena tidak suka mendengar gunjingan orang-orang, maka Luqman dan anaknya turun dari himar itu.

Kemudian terdengar lagi suara orang berkata, “Hai, lihat itu, ada dua orang berjalan kaki, sedangkan himar itu tidak ditunggangi. Untuk apa mereka bawa himar kalau akhirnya tidak ditunggangi juga.”

Baca juga  Memupuk Rasa Persatuan pada Hari yang Kita Tunggu (PAI KELAS 7) Semester 2

Ketika Luqman dan anaknya dalam perjalanan pulang ke rumah, Luqman al Hakim menasehati tentang sikap orang-orang dan keusilan mereka tadi.

Luqman berkata, “Sesungguhnya kita tidak bisa terlepas dari gunjingan orang lain.”

Anaknya bertanya, “Bagaimana cara kita menanggapinya, Ayah?”

Luqman meneruskan nasihatnya, “Orang berakal tidak akan mengambil pertimbangan melainkan hanya kepada Allah Swt.

Barang siapa mendapat petunjuk kebenaran dari Allah Swt, itulah yang menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan.”

Kemudian Luqman berpesan kepada anaknya, katanya, “hai anakku, carilah rizki yang halal supaya kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya orang fakir itu akan tertimpa tiga perkara, yaitu tipis keykinannya (iman) tentang agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu dan diperdayai orang) dan hilang kemuliaan hatinya (kepribadiannya). Lebih dari sekedar tiga perkaran itu, orang-orang yang suka merendah-rendahkan dan menyepelekannya”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *