Info Pendidikan Lengkap
InfoIndeks

Materi PAI Lengkap Kelas 7 BAB 12 Al Khulafau Ar Rasyidin Penerus Perjuangan Nabi Muhammad saw

Umar bin Khattab

Umar bin Khattab adalah seorang sahabat Nabi Muhammad yang juga adalah Khalifah setelah Abu Bakar as Siddiq. 

Umar dilahirkan di kota Mekah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekah saat itu. 

Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisy dan ibunya Hantamah binti Hasyim. 

Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi, yaitu al Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. 

Umar bin Khattab adalah orang yang sangat berani sehingga dijuluki singa padang pasir. Sebelum masuk Islam, ia sangat ditakuti oleh orang-orang Islam karena kebengisannya. 

Begitu juga ketika sudah masuk Islam, ia sangat ditakuti oleh musunya, yaitu orang-orang kafir. Meskipun keras kepala,, tetapi hati beliau lembut. 

Ia keras terhadap orang-orang yang mengingkari ajaran Islam atau orang-orang kafir, tetapi ia sangat lembut terhadap orang-orang yang baik. 

Ketika menjadi pemimpin, ia selalu mendahulukan kepentingan orang banyak. Ia tidak pernah mendahulukan kepentingan sendiri. 

Prinsipnya, lebih baik tidak makan dan tidur di lantai daripada makan enak dan tidur di istana sementara rakyatnya menderita. 

Pada suatu malam, hartawan Abdurrahman bin Auf dipanggil oleh Khalifah Umar bin Khattab untuk diajak pergi ke pinggir kota Madinah. 

“Malam ini akan ada serombongan kafilah yang hendak bermalam di pinggir kota, dalam perjalanan pulang,” kata Khalifah Umar kepada Abdurrahman bin Auf. 

“Lalu maksud Anda bagaimana?” tanya Abdurrahman. 

“Oleh karena kafilah itu membawa barang dagangan yang banyak, maka kita ikut bertanggung jawab atas keselamatan barang dari gangguan tangan-tangan usil. 

Jadi, nanti malam kita bersama-sama mengawal mereka,” sahut Khalifah. 

Baca juga  IPA MODUL 1 Objek IPA dan Pengamatannya

Ajakan itu disambut gembira oleh Abdurrahman, dia sudah mempersiapkan jiwa raganya untuk berjaga semalam suntuk. 

Namun, apa yang terjadi di sana? 

Ternyata lain dengan yang diduga semula. Ketika malam telah mulai sepi, Khalifah Umar bin Khattab berkata padanya, “Abdurrahman…. kau boleh tidur! 

Biarlah saya saja yang berjaga-jaga. 

Nanti kalau ada apa-apa kau saya bangunkan.” Suatu malam, Auza’iy pernah memergoki Khalifah Umar masuk ke rumah seseorang. 

Ketika keesokan harinya dia datang ke rumah itu, ternyata penghuninya seorang janda tua yang buta dan sedang menderita sakit. 

Janda itu mengatakan bahwa tiap malam ada orang yang datang kerumahnya untuk mengirim makanan dan obat-obatan. 

Siapa nama orang itu, janda itu sama sekali tidak tahu. Padahal orang yang tiap maam datang ke rumahnya adalah Khalifah yang mereka kagumi. 

Suatu malam, Khalifah Umar berjalan-jalan di pinggir kota. 

Tiba-tiba, didengarnya rintihan seorang wanita dari dalam sebuah kemah yang kumal. Ternyata yang merintih itu seorang wanita yang akan melahirkan. 

Disampingnya, suaminya kebingungan. 

Pulanglah Khalifah ke rumahnya untuk membawa isterinya, Ummu Kulsum, untuk menolong wanita yang akan melahirkan itu. 

Wanita yang ditolongnya itu pun tidak tahu bahwa orang yang menolongnya adalah Khalifah Umar, Amirul Mu’minin yang mereka cintai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *