Informasi Cepat Seputar Berita Pendidikan
Google NewsIndeks

PAI Kelas 6 Pelajaran 8 : Senangnya Berakhlak Terpuji

perilaku terpuji

 AMATI GAMBAR BERIKUT!

AMATI

BERBAIK SANGKA

Islam mengajarkan kita untuk berbaik sangka. Dalam agama Islam, berbaik sangka disebut dengan husnuzan. Lawan dari Husnuzan adalah suuzan, atau buruk sangka. Allah SWT melarang kita untuk berburuk sangka karena dapat menimbulkan kegelisaha, bahkan pertikaian. Untuk itu, Allah memerintahkan kita agar berbaik sangka kepada siapapun, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Hujurat ayat 12.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٞۖ وَ لَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن يَأۡكُلَ يَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتٗا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٞ رَّحِيمٞ 

artinya : 

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS. AlHujurat/49:12)

PERILAKU BERBAIK SANGKA

  •  Berbaik Sangka Kepada Allah

Kita harus berbaik sangka kepada Allah karena Allah sangat mengetahui isi hati kita. Berbaik sangka kepada Allah artinya menganggap bawha semua ketentuan Allah untuk kita itu adalah yang terbaik.

Perilaku berbaik sangka atau husnuzan kepada Allah dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang berbaik sangka kepada Allah akan bersabar dan ikhlas ketika diberi cobaan oleh-Nya. Ia yakin bahwa di balik setiap cobaan itu ada hikmah yang bisa dijadikan pelajaran. Kemudian, ketika diberikan nikmat oleh Allah, ia pun akan mensyukurinya. Sekecil apa pun nikmatnya, ia yakin bahwa itu adalah yang terbaik dari Allah.

Baja Juga :  PAI Kelas 1 Pelajaran 9: Ayo Kita Salat

  • Berbaik Sangka kepada Sesama Manusia
Berbaik sangka kepada sesama manusia berarti selalu berpikir positif dan berprasangka baik kepada sesama manusia. Sikap ini sangat penting kita miliki. Kita adalah makhluk sosial yang pasti akan berhubungan dengan orang lain. Berbaik sangka kepada sesama manusia bisa ditunjukkan dengan cara berpikiran positif dan saling menghormati antarsesama manusia.
Manfaat dari berbaik sangka kepada manusia diantaranya sebagai berikut.
  1. Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik
  2. Tercipta suasana nyaman dalam lingkungan
  3. Terciptanya kerukunan karena tidak ada sikap saling curiga
  4. Terhindar dari penyakit hati seperti iri dan dengki ketika melihat orang lain bahagia
  • Berbaik Sangka Kepada Diri Sendiri
mengapa harus berbaik sangka kepada diri sendiri? Berbaik sangka kepada diri sendiri berarti yakin terhadap kemampuan dan potensi yang terdapat dalam diri kita. Sikap inilah yang akan menumbuhkan rasa percaya diri. Akhirnya, kita pun akan menjadi orang yang jujur, gigih, ulet, dan pekerja keras. Seseorang yang berbaik sangka kepada dirinya sendiri akan selalu yakin bahwa dia bisa meraih cita-cita dan keinginanya

HIDUP RUKUN

Hidup rukun berarti hidup dengan damai dan berdampingan dengan siapapun. Islam mengajarkan agar umat bisa hidup rukun dengan siapapun. Perilaku hidup rukun dengan sesama umat Islam bisa disebut juga Ukhuwah Islamiyyah. Adapun hidup rukun dengan semua umat manusia disebut juga Ukhuwah Islamiyyah.

Allah telah menciptakan manusia ke dunia dengan beragam ras maupun suku bangsa. Contohnya Indonesia. Berbagai suku bangsa tersebar mulai dari Pulai Sumatra hingga Pulai Irian. Agama Islam memberikan petunjuk yang jelas kepada kita untuk menjaga persaudaraan sesama muslim walaupun berbeda suku bangsa. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Hujurat ayat 13:

Baja Juga :  CONTOH SOAL US PAI KELAS 6

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞ 

Artinya : “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”

 Surah Al-Hujurat ayat 13 diatas menjelaskan bahwa tujuan penciptaan manusia dari seorang laki-laki dan perempuan dengan berbagai bangsa maupun bermacam suku adalah untuk saling mengenal. Selain itu, kemuliaan manusia tidak diukur dari asalnya, keturunannya, atau kekayaannya, melainkan dari ketakwaannya kepada Allah SWt. Untuk itu, wajib bagi kita agar selalu menjaga kerukunan dengan siappun.

Contoh Hidup Rukun

Contoh-contoh perbuatan yang menyebabkan hidup rukun adalah berikut ini.

  1. Setiap akan berbicara atau melakukan kegiatan, harus diperhitungkan baik dan buruknya.
  2. Menghargai orang lain; orang tua, orang yang lebih tua, kakak-adik, teman yang beragama lain, teman yang berasal dari daerah lain.
  3. Berbicara yang baik, tidak dengan kata-kata yang kasar, yang membuat orang lain marah atau sakit hati.
  4. Dalam bertindak, mengutamakan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi. Atau, dalam bertindak, tidak egois yang selalu mementingkan diri sendiri.

Sedangkan contoh-contoh perbuatan yang membuat hidup kita tidak rukun adalah sebagai berikut.

  1. Berbuat lebih mengedepankan emosi atau cepat marah bukan akal sehat.
  2. Tidak menghargai orang lain dan atau menganggap diri sendiri paling benar dan paling pintar.
  3. Suka mencela dan mengolok-olok teman. Perbuatan mengolok atau mencela sering kali menjadi pemicu suatu pertengkaran atau perkelahian.
  4. Suka berbicara kasar dan merendahkan orang lain.

Hormat dan Patuh kepada Orang tua, Guru, dan Anggota Keluarga

Kita harus memiliki rasa hormat, sayang dan patuh kepada orangtua, guru dan anggota keluarga. Orang tua yang memelihari dan membesarkan kita. Guru yang mengajar kita membaca dan menulis. Sudah sepantasnya kita menghormati dan mematuhi nasihat guru.

Baja Juga :  MEMBACA NYARING BANYAK MANFAAT BAGI PESERTA DIDIK, BERIKUT INI CARANYA

Berakhlak terpuji memang menyenangkan, hidup kita selalu menjadi tenang dan indah. Berikut ini adalah beberapa contoh akhlak terpuji. Sungguh senangnya berakhlak terpuji.

Contoh Hormat dan Patuh kepada Orang Tua

  1. Memberi salam, minta izin dan mencium tangan orang tua ketika akan berangkat ke sekolah.
  2. Mendoakan orang tua setelah salat.
  3. Perintah orang tua untuk belajar sungguh-sungguh, tidak banyak menonton TV, banyak bermain harus dituruti.
  4. Minta izin terlebih dulu jika ingin bermain ke rumah teman.
  5. Perintah orang tua untuk mengerjakan salat dan bangun pagi hendaknya dituruti, dan sebaginya.

Contoh hormat dan patuh kepada guru

  1. Ketika bertemu guru, memberi salam kepada guru lalu mencium tangannya.
  2. Mendengarkan penjelasan guru di kelas.
  3. Saat belajar, tidak banyak bercanda di dalam kelas.
  4. Tugas-tugas dari guru dikerjakan tepat waktu.
  5. Nasihat untuk kemajuan siswa/i harus dipatuhi.
  6. Larangan guru agar tidak mencorat-coret dinding kelas, tidak berkelahi dengan teman, atau mengganggu teman di kelas hendaknya dipatuhi.

Contoh hormat dan patuh kepada sesama keluarga

  1. Jika bertemu saudara/famili yang lebih tua, seperti nenek/kakek, paman/bibi atau kakak, hendaknya memberi salam dan mencium tangannya.
  2. Mematuhi setiap nasihat kebaikan dari anggota keluarga yang lebih tua.
  3. Terhadap adik yang lebih muda hendaknya disayangi.
  4. Tidak menghidupkan radio atau TV keras-keras di saat ada anggota keluarga (adik atau kakak atau nenek yang sakit).