Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka

Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka
Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka

Materilengkap.my.id – Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka

Pengertian Kebijakan Pemulihan Pembelajaran

Kebijakan Pemulihan Pembelajaran merupakan langkah strategis dalam implementasi kurikulum oleh satuan pendidikan untuk menyesuaikan dengan ketercapaian kompetensi peserta didik. Pandemi Covid-19 menyebabkan ketertinggalan pembelajaran (learning loss) yang bervariasi di berbagai satuan pendidikan. Oleh karena itu, kebijakan pemulihan ini memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik.

Tiga opsi kurikulum yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan adalah:

  1. Kurikulum 2013 – Kurikulum standar yang telah digunakan sebelum pandemi.
  2. Kurikulum Darurat – Versi sederhana dari Kurikulum 2013 yang dikembangkan Kemendikbudristek.
  3. Kurikulum Merdeka – Kurikulum yang memberikan fleksibilitas lebih besar dalam pembelajaran.

Apa Itu Kurikulum Merdeka?

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pendekatan pembelajaran intrakurikuler yang lebih fleksibel. Kurikulum ini memungkinkan peserta didik untuk memiliki lebih banyak waktu dalam mendalami konsep dan menguatkan kompetensi mereka. Guru juga diberikan kebebasan dalam memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik.

Salah satu keunggulan dari Kurikulum Merdeka adalah adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan berdasarkan tema-tema tertentu. Projek ini bertujuan untuk membangun karakter dan keterampilan peserta didik tanpa terikat pada target capaian pembelajaran tertentu.

Baca juga  Penghapusan Akun belajar.id: Pemberitahuan Resmi Pusdatin Kemendikbudristek

Mengapa Indonesia Membutuhkan Kurikulum Merdeka?

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa Indonesia telah lama mengalami krisis pembelajaran (learning crisis). Banyak anak yang kesulitan dalam memahami bacaan sederhana dan menerapkan konsep matematika dasar. Kesenjangan pendidikan antarwilayah dan kelompok sosial juga semakin parah akibat pandemi Covid-19.

Kurikulum Merdeka hadir untuk mengatasi tantangan ini dengan cara:

  • Mengurangi kepadatan materi sehingga pembelajaran lebih mendalam.
  • Meningkatkan fleksibilitas dalam pengajaran.
  • Memfasilitasi penguatan karakter melalui pembelajaran berbasis projek.

Mitos “Ganti Menteri, Ganti Kurikulum”

Salah satu kekhawatiran publik adalah kesan bahwa setiap pergantian Menteri Pendidikan selalu diikuti dengan perubahan kurikulum. Namun, fakta menunjukkan bahwa laju perubahan kurikulum nasional justru melambat sejak diberlakukannya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Berikut adalah perkembangan kurikulum sejak tahun 2004:

  • 2004: Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
  • 2006: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
  • 2013: Kurikulum 2013 (K-13)
  • 2024: Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional

Dengan demikian, perubahan dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka terjadi setelah 11 tahun penerapan K-13, bukan perubahan yang terburu-buru.

Mengapa Kurikulum Merdeka Menjadi Opsi, Bukan Kewajiban?

Ada dua alasan utama mengapa Kurikulum Merdeka diterapkan sebagai opsi sebelum menjadi standar nasional pada 2024:

  1. Memberikan otonomi kepada sekolah untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan masing-masing.
  2. Mempersiapkan penerapan secara bertahap agar perubahan dapat berjalan lancar dan berdampak positif.

Pemerintah menyusun kerangka kurikulum, tetapi pelaksanaannya tetap berada di tangan sekolah dan guru. Dengan demikian, sekolah memiliki fleksibilitas dalam mengadaptasi kurikulum sesuai dengan karakteristik murid dan kondisi setempat.

Kriteria Sekolah yang Dapat Menerapkan Kurikulum Merdeka

Syarat utama bagi sekolah yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka adalah memiliki minat dan kesiapan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Proses penerapan Kurikulum Merdeka tidak melalui seleksi, melainkan berdasarkan pendaftaran dan pendataan.

Baca juga  6 Pondok Pesantren Tahfidz Quran Terbaik di Indonesia: Wadah Generasi Muda Hafidz Al-Quran

Sekolah yang ingin menerapkan kurikulum ini perlu:

  • Mempelajari materi Kurikulum Merdeka yang disediakan Kemendikbudristek.
  • Mengisi formulir pendaftaran dan survei kesiapan.

Kemendikbudristek akan melakukan pemetaan kesiapan sekolah dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan.

Prinsip Pembelajaran Inklusif dalam Kurikulum Merdeka

Salah satu nilai utama dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran inklusif, yang tidak hanya mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang menghargai keberagaman sosial, budaya, agama, dan suku bangsa.

Pembelajaran inklusif tercermin dalam:

  • Profil Pelajar Pancasila, yang menanamkan nilai kebinekaan global dan akhlak kepada sesama.
  • Pembelajaran berbasis projek, yang membangun toleransi dan kolaborasi.

Peran Orang Tua dalam Kurikulum Merdeka

Orang tua memiliki peran penting dalam keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka. Dukungan orang tua dapat dilakukan dengan cara:

  • Menjadi teman belajar bagi anak.
  • Memahami kompetensi yang harus dicapai anak.
  • Mempelajari buku teks Kurikulum Merdeka melalui buku.kemdikbud.go.id.

Kemendikbudristek terus mengembangkan buku ajar yang lebih menarik dan relevan agar mudah dipahami oleh peserta didik.

Keberlanjutan Kurikulum Merdeka

Agar Kurikulum Merdeka dapat diterapkan secara berkelanjutan, diperlukan tiga hal utama:

  1. Regulasi yang fundamental, seperti Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
  2. Sistem penilaian yang mendukung, seperti Asesmen Nasional (AN) yang lebih menitikberatkan pada kemampuan bernalar.
  3. Dukungan publik, karena keberlanjutan kurikulum sangat dipengaruhi oleh penerimaan masyarakat luas.

Struktur Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka terdiri dari:

  • Kegiatan intrakurikuler
  • Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
  • Ekstrakurikuler

Jam pelajaran dialokasikan secara total dalam satu tahun dengan fleksibilitas bagi sekolah dalam penyampaian mingguan atau reguler.

Dampak Kurikulum Merdeka pada Jam Mengajar Guru

Tidak ada perubahan total jam pelajaran, tetapi ada pengalokasian ulang untuk kegiatan projek. Beban kerja guru tetap dihitung termasuk dalam kegiatan projek ini.

Baca juga  Jurnal Harian 7 Kebiasaan Anak Hebat Indonesia Semester 2 2025

Download Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka

Untuk memahami lebih lanjut mengenai Kurikulum Merdeka, Anda dapat mengunduh Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka melalui situs resmi Kemendikbudristek.


Dengan memahami konsep dan manfaat Kurikulum Merdeka, diharapkan para guru, siswa, dan orang tua dapat berkolaborasi dalam menciptakan pendidikan yang lebih berkualitas dan inklusif bagi seluruh peserta didik di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *