Materilengkap.my.id – Model Pembelajaran Discovery Learning: Pengertian, Ciri-ciri, dan Sintaknya
Apa Itu Discovery Learning?
Discovery Learning atau pembelajaran penemuan adalah salah satu model pembelajaran yang diterapkan dalam Kurikulum 2013. Model ini berfokus pada pemahaman konsep, arti, serta hubungan melalui proses intuitif yang akhirnya mengarah pada suatu kesimpulan.
Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Jerome Bruner, yang terinspirasi dari teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Piaget menyatakan bahwa anak harus aktif dalam proses pembelajaran di kelas agar dapat memahami konsep dengan lebih baik.
Tahapan Kognitif dalam Discovery Learning
Bruner membagi perkembangan kognitif menjadi tiga tahap utama, yaitu:
- Enactive: Seseorang memahami dunia melalui pengalaman langsung seperti menyentuh, merasakan, atau melakukan aktivitas fisik.
- Iconic: Pemahaman terjadi melalui gambar, ilustrasi, atau visualisasi.
- Symbolic: Tahap ini ditandai dengan kemampuan berpikir abstrak, menggunakan bahasa, simbol, dan logika untuk memahami suatu konsep.
Jenis Discovery Learning
Dalam implementasinya, Discovery Learning dibagi menjadi dua bentuk:
- Free Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan Bebas): Peserta didik mengeksplorasi konsep tanpa arahan langsung dari guru.
- Guided Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan Terbimbing): Guru berperan sebagai fasilitator dalam membantu peserta didik menemukan konsep tertentu.
Ciri-ciri Discovery Learning
- Berpusat pada peserta didik.
- Mendorong eksplorasi dan pemecahan masalah.
- Menggabungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru.
- Melibatkan proses kognitif untuk memahami konsep secara lebih mendalam.
Tujuan Discovery Learning
- Meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran.
- Membantu peserta didik dalam menemukan pola dalam situasi konkret dan abstrak.
- Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan strategi pemecahan masalah.
- Memfasilitasi kerja sama dan komunikasi efektif antar peserta didik.
- Meningkatkan kemampuan transfer pengetahuan dalam situasi baru.
Perbedaan Discovery Learning dan Inquiry Learning
Secara prinsip, Discovery Learning dan Inquiry Learning memiliki kesamaan dalam menekankan penemuan konsep oleh peserta didik. Namun, ada perbedaan utama di antara keduanya:
- Dalam Discovery Learning, masalah yang diberikan direkayasa oleh guru.
- Dalam Inquiry Learning, masalah yang disajikan bersifat alami dan bukan hasil rekayasa guru.
Kelebihan Discovery Learning
- Meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
- Memperkuat pemahaman konsep dan daya ingat.
- Mendorong rasa ingin tahu dan eksplorasi.
- Mengembangkan kemandirian dalam belajar.
- Membantu peserta didik memahami konsep dengan lebih baik.
Kelemahan Discovery Learning
- Membutuhkan kesiapan mental peserta didik.
- Kurang cocok untuk peserta didik dengan keterbatasan berpikir abstrak.
- Kurang efisien untuk kelas dengan jumlah peserta didik yang besar.
- Membutuhkan waktu yang lebih lama dalam penerapan.
- Tidak selalu sesuai untuk semua mata pelajaran, terutama yang berbasis eksperimen seperti IPA.
Sintak atau Tahapan Discovery Learning
Pembelajaran dengan model ini terdiri dari enam tahap utama:
- Stimulation (Pemberian Rangsangan): Guru memberikan pertanyaan atau situasi yang memicu rasa ingin tahu peserta didik.
- Problem Statement (Identifikasi Masalah): Peserta didik mengidentifikasi dan merumuskan masalah dalam bentuk hipotesis.
- Data Collection (Pengumpulan Data): Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk membuktikan hipotesis.
- Data Processing (Pengolahan Data): Data yang dikumpulkan dianalisis dan dikategorikan untuk menemukan pola atau hubungan.
- Verification (Pembuktian): Peserta didik menguji dan memverifikasi hipotesis berdasarkan data yang telah dianalisis.
- Generalization (Penarikan Kesimpulan): Peserta didik merumuskan kesimpulan dan menerapkan konsep yang ditemukan dalam berbagai situasi lain.
Kesimpulan
Model Discovery Learning merupakan pendekatan yang efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Dengan melibatkan mereka secara aktif dalam proses pembelajaran, model ini mampu mendorong eksplorasi dan pemecahan masalah yang lebih mandiri. Meskipun memiliki beberapa kelemahan, dengan perencanaan yang tepat, Discovery Learning dapat menjadi strategi pembelajaran yang sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan modern.
Dengan memahami konsep ini, pendidik dapat lebih optimal dalam menerapkannya di dalam kelas untuk mencapai hasil belajar yang lebih maksimal. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan wawasan baru tentang model pembelajaran Discovery Learning!