Info Pendidikan Lengkap
InfoIndeks

Materi PAI Lengkap Kelas 7 BAB 5 Selamat Datang Nabi Kekasihku

Dakwah Nabi di Mekah

Dengan turunnya wahyu yang kedua, yaitu Q.S. al-Mudasir/74:1-7, Rasulullah saw mulai berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Nabi mengajak orang-orang yang terdekat dengannya. 

Tujuannya agar mereka lebih dulu percaya kepada seruannya dan mengikutinya. 

Tempat yang beliau pilih untuk berdakwah adalah rumah al-Arqam bin Abil Arqam al Akhzumi. 

Orang-orang yang pertama kali masuk Islam atau yang dikenal as-Sabiqun al Awwalun adalah Siti Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Talib, Zaid bin Harisah dan Ummu Aiman. 

Selain yang tersebut di atas, berkat bantuan Siti Khadijah dan Abu Bakar Siddiq, dari hari ke hari bertambahlah orang-orang yang beriman kepada seruan beliau, baik pria maupun wanita. 

Sahabat pria yang kemudian segera beriman adalah 

Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Abdullah bin Mas’ud, Amar bin Yasir, Yasir, Sa’id bin Zaid, Amir bin Abdullah, Usman bin Madlun, Qudamah bin Madlun, Abdullah nin Madlun, Khalid bin Sa’ad, Sa’ad bin abi Waqas, Thalhah bin Ubaidillah, Arqam bin Abil Arqam, Ja’far bin Abi Thalib, Khabab bin Al Art, Bilal bin Rabah, Abi Dzrim Al Ghafary, Abu Salamah, Imran bin Hasyim, Hasyim, Amir bin Sa’id dan Ubaidah bin Al Haris. Sementara itu, para wanitanya adalah Shafiyyah binti Abdil Muthalib, Lubabah Ummul Fadhal binti Haris, Ummu Salamah, Asma binti Abu Bakar, Asma binti Amies, Ratimah binti Khattab, Summiyah. 

Setelah Nabi Muhammad berdakwah secara sembunyi-sembunyi, maka turunlah wahyu yang ketiga, yaitu Q.S. al Hijr/15:94-95:

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu)“. (Q.S. al Hijr/15:94-95) 

Baca juga  CONTOH SOAL UTS PAI KELAS 3 SD

Kemudian Nabi Muhammad saw menerima wahyu lagi:

“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman” (Q.S. as Syura/26:214-215) 

Setelah Rasulullah menerima wahyu tersebut, beliau mulai berdakwah secara terang-terangan.  

Pertama-tama Nabi mengumpulkan seluruh sanak keluarga nya di kaki Gunung Safa untuk mengajak mereka beriman kepada Allah Swt.

Akan tetapi, salah seorang pamannya, Abu Lahab bersikap sinis dan tidak mau menerima dakwah Rasulullah saw. 

Banyak cara yang dilakukan orang-orang kafir Quraisy untuk menghambat dakwah Rasul, diantaranya mencoba menyuruh pamannya Abu Lahab untuk menghentikan dakwah keponakannya itu. 

Namun, Nabi menolak dan mengatakan “Demi Allah, meskipun seluruh anggota keluarga mengucilkanku, aku akan terus berdakwah menyebarkan ajaran Islam” Kegagalan kafir Quraisy untuk menghambat dakwah Rasul, menjadikan mereka semakin marah dan emosi. 

Budak-budak mereka yang masuk islam dibunuh dan disiksa. Seluruh pengikut Nabi selalu diancam dan diteror agar menolak ajakan Nabi Muhammad saw. 

Abu Jahal, paman Nabi menyewa orang Yahudi untuk mengejek dan mencaci maki Nabi dengan harapan ia berhenti berdakwah. 

Akan tetapi, justru akhirnya si Yahudi itu masuk Islam karena keluhuran akhlak Nabi. 

Setelah kafir Quraisy gagal melakukan tekanan, mereka menawarkan harta benda, wanita, dan pangkat agar Nabi mau meninggalkan dakwahnya. 

Kaum Quraisy mengutus Utbah bin Rabiah untuk menawarkan hal-hal tersebut. Utbah mengatakan: “Hai Muhammad! Jika kau menginginkan pangkat yang tinggi, saya sanggup mengangkatmu menjadi raja. Jika kau menginginkan seorang wanita cantik, saya sanggup mencarikannya dengan syarat kau berhenti melanjutkan dakwahmu.” 

Nabi Muhammad tidak tertarik pada tawaran itu dan terus berdakwah. Setelah kafir Quraisy gagal lagi, akhirnya mereka memboikot Nabi Muhammad, Bani Muthalib, dan Bani Hasyim. 

Baca juga  Bahasa Indonesia Modul 4 Laporanku

Karena pemboikotan ini, umat Islam terkurung di celah-celah kota Mekah bernama Syiib. Pemboikotan berlangsung selama tiga tahun dimulai pada tahun ketujuh kenabian. 

Isi pemboikotan itu ditulis dalam selembar surat yang berisi: 

  1. Kaum Quraisy tidak akan menikahi orang Islam 
  2. Kaum Quraisy tidak menerima permintaan nikah dari orang Islam 
  3. Kaum Quraisy tidak akan melakukan jual-beli dengan orang Islam 
  4. Kaum Quraisy tidak akan berbicara ataupun menengok orang Islam yang sakit 
  5. Kaum Quraisy tidak akan mengantar mayat orang Islam ke kubur 
  6. Kaum Quraisy tidak akan menerima permintaan damai dengan orang Islam dan menyerahkan Muhammad untuk dibunuh 

Undang-undang pemboikotan ini digantung di dinding Ka’bah. Penulisnya bernama Manshur bin Ikrimah. Setelah tiga tahun, undang-undang tersebut rusak karena dimakan rayap. 

Kemudian, undang-undang tersebut dirobek oleh Zubair bin Umayyah, Hisyam bin Amir, Muth’im bin Adi, Abu Bkhtari bin Hisyam, dan Zama’ah bin Al Aswad. 

Mereka semua merasa kasihan dengan siksaan kaumnya kepada Bani Hasyim dan Bani Muthalib.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *