MATERILENGKAP.MY.ID – Berita Islam: Ramadhan dan Tadarus Al-Qur’an Menghidupkan Hati, Menuai Keutamaan
Ramadhan selalu datang membawa harapan. Ia bukan sekadar bulan yang menandai kewajiban berpuasa, tapi juga momentum sakral bagi setiap Muslim untuk mereset spiritualitas, memperbanyak ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bukan tanpa alasan jika Ramadhan kerap disebut sebagai bulan keberkahan dan panen pahala. Betapa tidak, setiap amal kebajikan di bulan ini dijanjikan ganjaran yang berlipat-lipat.
Rasulullah SAW bersabda, “Setiap amal anak Adam akan diganjar antara sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman, ‘Kecuali puasa, itu adalah untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Ia telah meninggalkan makan dan syahwat demi Aku.’” (HR. Muslim)
Salah satu ibadah utama yang sangat dianjurkan selama Ramadhan adalah tadarus Al-Qur’an – sebuah amalan yang lebih dari sekadar membaca. Tadarus mencakup perenungan, pendalaman, hingga penghayatan terhadap pesan-pesan Ilahi dalam Al-Qur’an. Inilah aktivitas yang menjadikan hati lebih hidup dan ruh lebih tenang.
Menghidupkan Tradisi Ilahiyah
Tadarus Al-Qur’an bukan amalan baru. Rasulullah SAW sendiri melakukannya bersama Malaikat Jibril setiap malam Ramadhan. Bahkan pada tahun wafatnya, beliau mengulang tadarus bersama Jibril sebanyak dua kali. Para sahabat dan ulama salaf juga mengikuti jejak ini dengan semangat luar biasa.
Utsman bin Affan diketahui mengkhatamkan Al-Qur’an setiap hari di bulan Ramadhan. Imam Syafi’i bahkan melakukannya sebanyak 60 kali selama sebulan! Ini bukan bentuk mubazir waktu, melainkan wujud cinta sejati terhadap kalamullah.
Keutamaan Tadarus: Harta yang Tak Tertandingi
Mengapa tadarus begitu utama? Karena ia bukan sekadar ritual, melainkan jalan pembuka rahmat. Setidaknya ada beberapa keutamaan tadarus yang patut direnungi:
-
Menjadi Manusia Terbaik
Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari). Maka siapa pun yang menekuni Al-Qur’an, baik sebagai murid atau guru, telah mengambil tempat di barisan terbaik manusia. -
Ganjaran Berlipat untuk Setiap Huruf
“Barang siapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh.” (HR. Tirmidzi). Bahkan hanya membaca “Alif Lam Mim” dihitung sebagai tiga huruf, bukan satu. -
Pemberi Syafaat di Hari Kiamat
Nabi SAW bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan datang memberi syafaat bagi pembacanya pada hari kiamat.” (HR. Muslim) -
Bersama Para Malaikat di Surga
Yang mahir membaca Al-Qur’an akan dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia. Yang terbata-bata pun tetap mendapatkan dua pahala: karena usaha dan bacaan mereka. (HR. Bukhari & Muslim) -
Pengangkat Derajat dan Kedudukan
Rasulullah bersabda, “Allah akan mengangkat derajat suatu kaum karena Al-Qur’an dan merendahkan yang lain karenanya.” (HR. Muslim) -
Cermin Keimanan yang Murni
Rasulullah menggambarkan orang mukmin yang gemar membaca Al-Qur’an seperti buah yang harum dan lezat, sedangkan yang tidak membacanya seperti buah yang manis tapi tak beraroma. Dan orang munafik yang membaca Al-Qur’an seperti buah yang wangi tapi rasanya pahit. (HR. Bukhari & Muslim)
Momen Istimewa di Waktu yang Utama
Larangan Nabi untuk mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari memang berlaku secara umum. Namun menurut Al-Hafidz Ibnu Rajab Al-Hambali, dalam waktu-waktu mulia seperti Ramadhan, khususnya malam-malam Lailatul Qadar, dianjurkan untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an. Hal ini didukung pula oleh para ulama seperti Imam Ahmad dan Ishaq.
Maka, jangan sia-siakan kesempatan emas ini. Al-Qur’an adalah “hidangan Allah”, sebagaimana sabda Nabi, “Sesungguhnya Al-Qur’an adalah hidangan dari Allah, maka ambillah semampu kalian.” (HR. Hakim)
Penutup: Jangan Lewatkan Ramadhan Tanpa Tadarus
Ramadhan adalah ladang amal. Dan tadarus adalah alat untuk menanam kebaikan sebanyak-banyaknya. Jangan biarkan bulan yang agung ini berlalu begitu saja. Mari isi malam-malamnya dengan cahaya Al-Qur’an, karena di situlah hati akan menemukan makna, ketenangan, dan cinta sejati kepada Allah SWT.
Wallahu a’lam. ***