Digital Kampus Mengajar Pengabdian dan Harapan
Digital Kampus Mengajar Pengabdian dan Harapan – Kampus Mengajar adalah salah satu program merdeka belajar kampus merdeka yang diunggulkan oleh Mas Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi). Kampus Mengajar merupakan bagian dari kegiatan mengajar di Sekolah dari program Kampus Merdeka. Bertujuan untuk membekali mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan/ keahlian yang berguna untuk memasuki masa depan. Menghadirkan mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi di SD dan SMP seluruh Indonesia, menjadi partner guru dan sekolah dalam melakukan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran.
Dalam program Kampus Mengajar, mahasiswa mempunyai kontribusi dalam mensosialisasikan produk pembelajaran Kemendikbud (kurikulum darurat, modul pembelajaran, AKSI, Portal Rumah Belajar, dll.), mensosialisasikan, dan improvisasi materi promosi Profil Pelajar Pancasila, Duta edukasi perubahan perilaku di masa pandemi. Manfaat yang didapatkan dari mahasiswa Ketika mengikuti program kampus mengajar adalah 1) mahasiswa dapat mengembangkan diri, khusunya kreativitas, kepemimpinan dan kemampuan interpersonal; 2) mendapatkan pengalaman nyata di lapangan; 3) mampu mengasah kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah; 4) konversi sks untuk memenuhi syarat penyelesaian gelar sarjanamu sebesar 20 sks; 5) piagam penghargaan peserta program kampus mengajar.
Setiap peserta Kampus Mengajar mempunyai cerita seru dalam mengikuti program ini. Mulai proses mereka mendapatkan vinformasi terkait program kampus mengajar hingga selesainya program Kampus Mengajar yang mereka ikuti. Dalam buku ini mahasiswa yang telah mengikuti program Kampus Mengajar perintis, pertama hingga angkatan kedua menceritakan kisahnya dengan gaya bahasa mereka sebagai anak muda yang membuat cerita mereka mudah untuk dimengerti. Kisah mereka inilah yang akan menginspirasi mahasiswa di seluruh pelosok tanah air untuk bergerak bersama dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia yang utamanya dalam peningkatan literasi numerasi siswa SD dan SMP.
Beberapa kisah yang menarik dalam buku ini adalah ada yang menceritakan tentang awal mula mereka masuk dalam sekolah tempat pengabdian mereka yang ternyata berbeda dengan ekspetasi mereka, perjalanan untuk menempuh tempat mengajar ke sekolah ternyata harus melalui jalan yang tidak mudah. Kemudian ketika melakukan interaksi dengan siswa itu ternyata butuh kesabaran untuk bisa membaur dan menyelami apa yang diinginkan oleh siswa, setiap siswa mempunyai kelebihan dan kekurangannya, setiap siswa mempunyai hal unik yang harus kita tahu dan kita gali secara mendalam karena setiap anak adalah harapan bangsa yang nantinya mereka ketika dewasa mempunyai jalannya masing-masing dalam mencapai kesuksesan mereka.
Selain siswa, kepala sekolah, guru hingga tenaga kependidikan di sekolah tempat pengabdian juga perlu mendapatkan perhatian karena mereka tidak seperti sekolah negeri yang berada di kota-kota besar yang mempunyai akses fasilitas serta wawasan yang lebih dalam pemanfaatan teknologi informasi. Perlu kesabaran dalam membagikan informasi seputar kemajuan teknologi saat ini yang bsa dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Mahasiswa peserta Kampus Mengajar juga diminta untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam membuat terobosan suatu formula yang bisa digunakan dalam memajukan pengetahuan siswa dan guru di sana. Cara bermain sambal belajar banyak digunakan oleh mahasiswa peserta kampus mengajar karena lebih efektif sambal belajar dengan alam secara langsung sehingga membuat siswa senang dan materi yang disampaikan bisa mudah untuk dimengerti.
Suka duka mahasiswa peserta Kampus Mengajar lalui selama satu semester bersama tempat pengabdian mereka. Dari kisah mereka menceritakan ingin segera selesai ketika awal kali masuk karena beranggapan tidak sesuai dengan harapan namun dengan seiringnya waktu ketika akan mendekati waktu selesainya pengabdian rasa cinta dan sayang terhadap tempat pengabdiannya sangat dalam yang terasa sekali hingga berat rasanya jika ingin meninggalkan adik-adik siswa, tenaga kependidikan dan keluarga baru yang mereka temui. Ada beberapa mahasiswa peserta Kampus Mengajar ingin terus mengikuti kegiatan program ini, namun mereka harus berbesar hati harus berpisah dengan waktu dan keadaan yang ada. Kontribusi mereka dalam program ini akan membekas di sekolah tempat mereka mengabdi.
Adanya bunga rampai kisah peserta Kampus Mengajar ini semoga dapat memberikan motivasi kepada seluruh mahasiswa di tanah air agar tidak apatis terhadap keadaan pendidikan di Indonesia. Banyak dari adik-adik kita di pelosok negeri ini yang belum tahu terkait perkembangan dunia saat ini dan ada banyak juga yang masih takut untuk bermimpi karena keterbatasan ekonomi mereka sehingga mereka harus kerja keras untuk bisa terus menimba ilmu dengan segala keterbatasan yang ada. Semoga adanya inisiasi dalam membuat buku ini bisa memberikan gambaran warna-warni permasalahan pendidikan di Indonesia dan apa saja yang bisa kita lakukan untuk menjawab permasalah tersebut.
Terima kasih saya ucapkan kepada para mahasiswa peserta Kampus Mengajar yang telah berkenan berkontribusi ikut serta memotivasi dan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui program ini. Terima kasih juga kepada Dosen Pendamping Lapangan, Tim Sub Pokja Kampus Mengajar yang khususnya kepada Dirjen Diktiristek, Direktur Belmawa, dan Ketua Komisi X DPR RI serta jajaran yang telah bergotong royong bersama dalam menjadi bagian mendukung atas terlaksananya program kampus mengajar ini. Kami selaku generasi muda saat ini yang akan menjadi Pemimpin Generasi Emas akan berkomitmen menjalankan tongkat estafet kepemimpinan para pemimpin bangsa melalui produktifitas dalam berkarya dan berprestasi pada abad ke-21 ini. oleh Rizal Maulana (Inisiator).
Download buku digital lengkap. Download Disini
Referensi : Buku Digital Kampus Mengajar Pengabdian dan Harapan @Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka Tahun 2022
Posting Komentar untuk "Digital Kampus Mengajar Pengabdian dan Harapan"